Sabtu, 31 Juli 2010

Hubungan Antar Variabel MSDM

(Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar)
Oleh: I Nengah Wirawan Kawiguna



 Pengaruh Kepemimpinan terhadap OCB
Pada penelitian  Podsakoff et al., (1990 dalam Thomas Stefanus Kaihatu dan Wahju Astjarjo Rini, 2007) bahwa perilaku kepemimpinan mempengaruhi bawahan untuk menghasilkan kinerja melebihi apa yang seharusnya atau melebihi level minimum yang dipersyaratkan. Demikian juga dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stefanus Kaihatu dan Wahju Astjarjo Rini (2007) di temukan bahwa Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Hasil yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nofi Fidiyanti (2009) yang mengatakan bahwa semakin baik kepemimpinan maka akan dapat meningkatkan OCB dan sebaliknya apabila kepemimpinan kurang baik maka akan menurunkan OCB.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan  atas kualitas kehidupan kerja, hal tersebut diungkapkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stefanus Kaihatu dan Wahju Astjarjo Rini. Hasil penelitian tersebut juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nofi Fidiyanti (2009) yang mengatakan bahwa semakin baik kepemimpinan maka akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan sebaliknya apabila kepemimpinan kurang baik akan dapat menurunkan kepuasan kerja. Penelitian oleh Parwoto Widodo juga menemukan hasil yang serupa bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan

Pengaruh kepemimpinan terhadap komitmen organisasi
Pada dasarnya secara organisasional komitmen karyawan dapat dipengaruhi oleh prilaku kepemimpinan, seperti yang diungkapkan oleh Thomas Stefanus Kaihatu dan Wahju Astjarjo Rini yang dalam penelitiannnya menemukan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal serupa juga di ungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nofi Fidiyanti (2009) yang mengatakan bahwa semakin baik kepemimpinan maka akan dapat meningkatkan komitmen organisasi dan sebaliknya apabila kepemimpinan kurang baik akan dapat menurunkan komitmen organisasi

Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar Prabu (2005) mengatakan bahwa motivasi berpengaruh singnifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja semakun tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yusmiati Samiah (2003) dalam Anwar Prabu (2005) yang mengatakan sebaiknya pemimpin harus terus memotivasi para pegawainya agar kepuasan kerja pegawainya menjadi tinggi, mengingat kepuasan kerja merupakan bagian dari kepuasan hidup yang bergantung pada tindakan mana individu menemukan saluran-saluran yang memadai untuk mewujudkan kemampuan, minat, ciri pribadi nilai-nilainya. Motivasi mempengaruhi kepuasan kerja, juga dibuktikan dengan penelitian oleh Yulinda dan Sri Wulan Harlyanti.

Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil penelitian dari Parwoto Widodo yang  menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Salatiga. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salmon Kristiani (2006) yang menemukan bahwa kepuasan kerja tergantung dari tingkat perolehan imbalan, jika perolehan imbalan dirasakan kurang adil, maka pemegang pekerjaan akan mengalami ketidakpuasan dan mencari jalan untuk mencari imbalan yang lebih besar. Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja, juga dibuktikan dengan penelitian oleh Agung Panudju dan Ninuk Muljani.


Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi
Kompensasi mempengaruhi motivasi, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh M. Wahyuddin. Hubungan ini juga di perkuat oleh teori dari Sirait, (2006: 181) Dengan kompensasi perusahaan bisa memperoleh/menciptakan, memelihara, dan mempertahankan produktivitas.

Pengaruh Rekruitmen, Dekruitmen, dan pengembangan karier terhadap Motivasi
Rekruitmen, dekruitmen dan pengembangan karier berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi baik secara simultan maupun secara parsial, hal tersebut merupakan hasil penelitian dari (Ngadimin dan M. Wahyudin). Penelitian ini juga menemukan bahwa dekruitmen yang menjadi factor paling dominant empengaruhi motivasi kerja sehingga disarankan bagi manajemen untuk meningkatkan motivasi kerja dengan mempertimbangkan dekruitmen dengan matang dan menggunakan metode-metode yang tepat agar tidak salah sasaran untuk menghindari kekacauan karyawan lain sehingga kemungkinan akan mengakibatkan penurunan motivasi kerja karyawan.

Pengaruh kompensasi terhadap kinerja
Kompensasi mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Keke T. Aritonang, M.Pd,. Hubungan ini juga di perkuat oleh teori dari Steers & Porter (1991) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.

Pengaruh disiplin terhadap kinerja
Disiplin mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Keke T. Aritonang.

Pengaruh Budaya Organisasi dan motivasi terhadap kinerja
Budaya organisasi mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Binawan Nur Tjahjono dan Tri Gunarsih. Motivasi mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Binawan Nur Tjahjono dan Tri Gunarsih. Menurut Binawan Nur Tjahjono & Tri Gunarsih (2005), Variabel bebas motivasi kerja, dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Variabel bebas motivasi, dan budaya organisasi secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Serta variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap Kinerja Pegawai dibandingkan variabel motivasi kerja.
Menurut Ida Ayu Brahmasari & Agus Suprayetno (2008), motivasi kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya meskipun motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi belum tentu mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut H. Teman Koesmono (2005), motivasi kerja dan budaya organisasi masing-masing berpengaruh positif  terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Parwanto dan Wahyuddin. Didukung  juga dengan teori oleh Dessler (1982) mengemukakan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan peraturan yang lebih baik, tetapi kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan dan kadang-kadang berprestasi lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja (Lih. Handoko, 2001: 196).

Hubungan Pendidikan, Pelatihan, Penilaian Kinerja, Kemauan belajar, disiplin, Pengembangan karier dan Kompensasi dengan Profesionalisme
Hal tersebut diungkapkan dalam teori yang dikemukakan oleh Mangkuprawira dan Hubeis (2007; 38) yang menyebutkan bahwa untuk menjadi prilaku yang professional dapat dilakukan melalui jalur organisasi dan jalur individu.
Melalui Jalur organisasi dalam bentuk: 1) Pendidikan dan latihan; 2) Konsultasi dan bimbingan; 3) pengembangan iklim penuh tantangan; 4) pengembangan iklim inovatif dan kreatif yang kondusif; 5) pengembangan kebebasan karyawan untuk memyampaikan gagasan cerdas; 6) pemberian otonomi pada subordinasi; 7) membangun kelompok mutu; 8) membangun kekserasian hubungan; 9) pengembangan manajemen karier; 10) pengembangan manajemen kompensasi dan promosi.
Melalui jalur individu dalam bentuk: 1) meningkatkan kemauan belajar melalui pendidikan-pelatihan formal dan informasi secara berkesinambungan; 2) melatih bersikap/berfikir positif; 3) mengembangkan prilaku disiplin; 4) meningkatkan sifat rasa ingin tahu; 5) melakukan penilaian diri secara bersinambung.
Sedangkan teori yang dikemukan oleh Mejia dalam Yunirsih dan Suwatno (2008; 37) mengemukakan bahwa pengembangan karyawan dilakukan melalui penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta pengembangan karier.

DAFTAR PUSTAKA


Agung Panudju (2003) , Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Perkerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Unit Produksi PT. X Palembang, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya vol. 1 No. 10 

Anwar Prabu (2005), Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 6

Binawan Nur Tjahjono, Tri Gunarsih, Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah

Brahmasari Ida Ayu & Suprayetno Agus, 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Universitas 17 Agustus Surabaya.

Fidiyanti Nofi, 2009, Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Perilaku Citizenship, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional (Studi Empiris pada Pemerintah Kotamadya Surakarta), Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kaihatu Thomas Stefanus, Wahju Astjarjo Rini, 2007, Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran: Studi pada Guru-Guru SMU di Kota Surabaya, Universitas Kristen Petra-Surabaya

Keke T. Aritonang (2005), M.Pd, Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta, Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV

Koesmono H. Teman, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya.

Kristiani Salmon, 2006, Insentif dan Kepuasan Kerja Karyawan, Universitas Gajah Mada

Mangkuprawira, S dan Hubeis, VA, 2007, Manajemen Mutu Suber Daya Manusia, Ciawi Bogor, Ghalia Indonesia Anggota IKAPI

Ngadimin, M. Wahyuddin, Rekruitmen, Dekruitmen, Pengembangan Karir dan Kompensasi Perannya Terhadap Motivasi Kerja di PT Delta Merlin Dunia Textil Karanganyar

Ninuk Muljani (2002), Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan,  Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2: 108 – 122

Parwanto, Wahyuddin, Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi Imka Dl Surakarta

Parwoto Widodo, Pengaruh Lingkungan Kerja Pada Hubungan Antara Kompensasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Salatiga

Prabu Anwar, 2005, Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pagawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Magister Manajemen Universitas Sriwijaya.

Soedjono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi  dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Suwarni, 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan terhadap Kinerja Guru-guru Ekonomi SLTA di Kota dan Kabupaten Blitar. Universitas Negeri Malang.

Tjahjono Binawan Nur & Gunarsih Tri, 2005. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wahyudin, M, Ngadimin, Rekruitmen, Dekruitmen, Pengembangan Karier Dan Kompensasi Peranannnya Terhadap Motivasi Kerja di PT Delta Merlin Dunia Textil Karanganyar

Wathon Nasrul & Yamit Zulian, 2005. Pengaruh Faktor Individu, Budaya Organisasi Dan Perilaku Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta Dua. Universitas Islam Indonesia.

Yulinda (2009), Sri Wulan Harlyanti, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pegawai Pada Pegawai Dinas Luar Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Setiabudi Medan, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1: 25 – 32

Yuniarsih, T dan Suwatno, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta

1 komentar: